THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 10 Oktober 2007

Reportase On the Street

PUNGLI, SI PENCURI REZEKI

Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam, khususnya para pencari rezeki.

Tak terkecuali pedagang makanan di sekitar Lembah UGM, yang menjajakan penganan untuk berbuka puasa. Yogyakarta, dengan dominasi mahasiswa, merupakan pasar paling potensial bagi para pedagang ini. Pedagang makanan mengaku omzetnya bisa berlipat, karena meningkatnya jumlah pengunjung saat bulan Ramadhan tiba. Seperti diungkapkan oleh Suroto, penjual sup buah di depan Fakultas Hukum UGM. Dia mengaku omzet dagangannya, naik hingga 50% ketimbang hari biasa. Tetapi, hal ini tidak dirasakan oleh pedagang baru. Eko, penjual batagor di seputar lembah, mengatakan semakin sulit meraih keuntungan. “Seringnya impas”, akunya. Ditengah situasi sulit ini, ternyata masih ada oknum preman yang beraksi saat Ramadhan. Pungutan liar masih merebak dikalangan pedagang, dengan dalih uang keamanan. Penarik uang keamanan biasanya merupakan oknum preman di sekitar lembah UGM. Jumlahnya bervariasi antara seribu hingga lima ribu rupiah. “Ya, biasalah. Uang keamanan untuk para preman di sekitar sini, sekitar tiga ribu rupiah,” ujar Suroto. Namun, pernyataan Suroto justru dibantah oleh Eko. Menurutnya, tidak ada uang keamanan, yang ada hanya uang kebersihan sebesar seribu rupiah. Meski jumlahnya tidak banyak, tetapi jika setiap hari pedagang dimintai uang minimal seribu hingga tiga ribu rupiah, maka para preman bisa mengantongi pendapatan sebesar 40 sampai 200 ribu perhari. Jumlah pedagang di sekitar Lembah, menurut Pak Eko, kurang lebih empat puluh orang. Para preman ini, biasanya berkeliling untuk menarik uang kepada para pedagang, lalu pergi begitu saja tanpa pertanggungjawaban “keamanan” atau ”kebersihan”.

0 komentar: